PENGERTIAN RANGKAIAN DIGITAL
Pengertian
Dasar Apakah yang dimaksud dengan “digital”?. Suatu pertanyaan yang logis dari
para pembaca yang ingin mengetahui atau mempelajari pengetahuan tentang Teknik
Digital. Untuk menjawab pertanyaan diatas akan lebih mudah dipahami kalau kita
ulas tentang perbedaan antara besaran analog dengan besaran digital. Sebagai
gambaran sementara kita dapat melihat jam
sebagai
alat ukur waktu dimana tampilannya ditentukan oleh jarum penunjuk yang
gerakannya selalu berubah secara kontinyu, jam seperti ini dapat disebut jam
analog. Disisi lain kita juga melihat jam yang tampilannya berupa angka-angka,
hal seperti ini dapat dikatakan jam digital.
Rangkaian Digital dan Sistem
Bilangan
Perkembangan
teknologi dalam bidang elektronika dan instrumentasi mengalami kemajuan sangat
pesat, bila kita kembali ke beberapa tahun lalu maka kita akan menemukan
rangkaian elektronika menggunakan tabung hampa, komponen diskrit seperti diode
dan transistor. Maka untuk sekarang ini kita akan menggunakan sistem digital.
Peralatan atau komponen yang digunakan dalam sistem digital merupakan susunan
angka – angka yang dinyatakan dalam bentuk digital ( rangkaian digital ). Pada
rangkaian elektronika digital sinyal listrik yang dipakai berubah secara
diskrit ( kondisi high atau kondisi rendah ) sesuai dengan logika ( 1 dan 0 ).
Kondisi tinggi atau high dinyatakan dengan notasi 1 dan kondisi rendah atau low
dinyatakan dengan notasi 0. Komponen elektronika yang sudah memakai
sinyal digital sebagai contoh adalah komputer, gerbang logika, PDA (
personal data assistant ), dan mikroprosesor.
Sistem
digital yang saat ini digunakan mempunyai kelebihan daripada sistem sebelumnya
yang menggunakan sistem analog. Sistem analog atau digital memproses sinyal –
sinyal yang bervariasi dengan waktu yang memiliki nilai kontinyu atau diskrit.
Perbedaan sinyal analog yang kontinyu dan sinyal digital dapat dilihat pada
gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini:
Beberapa
keuntungan dalam menggunakan sistem digital dibandingkan dengan sistem analog
antara lain :
1.
Sinyal yang dihasilkan lebih baik dan akurat
2.
Noise atau gangguan lebih rendah
3.
Mudah didesain
4.
Data dapat disimpan
5.
Dapat diprogram dan dilakukan perhitungan melalui program
6.
Fleksibilitas dan fungsionalitas lebih baik
7.
Lebih ekonomis
8.
Lebih cepat dalam menghasilkan keluaran
Logika
digital dapat direpresentasikan melalui beberapa cara antara lain :
1.
Tabel kebenaran ( truth table ) : suatu kombinasi yang mungkin
dari masukan – masukan biner pada sebuah rangkaian digital dan keluaran –
keluarannya.
2.
Aljabar Boolean : memperlihatkan logika pada sebuah format
fungsional.
3.
Gerbang logika : Ada beberapa macam gerbang logika yang
digunakan antara lain gerbang NOT, gerbang AND, gerbang NAND, gerbang OR,
gerbang NOR, gerbang XOR, dan gerbang XNOR
4.
Dengan software seperti EWB , Eagle dan aplikasi – aplikasi
lainnya.
SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN
Beberapa
sistem bilangan yang ada dalam bidang elektronika dan instrumentasi antara lain
:
1.
Bilangan desimal
Bilangan
desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10.
Anggota
bilangan desimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. ( r = 10)
2.
Bilangan Biner
Bilangan
biner adalah bilangan yang memiliki basis 2.
Anggota
bilangan biner antara lain 0 dan 1. ( r = 2 )
3.
Bilangan oktal
Bilangan
oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8.
Anggota
bilangan oktal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. ( r = 8 )
4.
Bilangan heksadesimal
Bilangan
heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16.
Anggota
bilangan heksadesimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E,
dan F.
( r = 16 )
Dalam
sistem bilangan dalam bidang elektronika juga diperkenalkan konversi bilangan.
Konversi bilangan yang ada antara lain :
1.
Konversi bilangan desimal ke biner
Nilai
bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan
urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan desimal 10 ke bilangan biner ?
Jadi
bilangan biner untuk bilangan desimal 10 adalah 1010
2.
Konversi bilangan biner ke bilangan desimal
Setiap
urutan nilai bilangan biner dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai biner
tersebut dikalikan dengan bobot masing – masing bilangan biner.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan biner 1010 ke bilangan desimal ?
Jadi
bilangan desimal untuk bilangan biner 1010 adalah 10
3.
Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal
Nilai
bilangan desimal dibagi dengan 8, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan
urutan sisa hasil pembagian adalah hasil bilangan oktal dari bilangan desimal.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan desimal 529 ke bilangan oktal ?
Jadi
bilangan oktal untuk bilangan desimal 529 adalah 1021
4.
Konversi bilangan oktal ke bilangan desimal
Setiap
nilai urutan bilangan oktal dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai oktal
tersebut dikalikan dengan bobot masing –masing bilangan oktal.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan oktal 1021 ke bilangan desimal ?
Jadi
bilangan desimal untuk bilangan oktal 1021 adalah 529
5.
Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
Konversi
bilangan desimal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama
seperti cara sebelumnya dengan melakukan pembagian bilangan desimal dengan 16
sehingga sisa dan urutan sisanya adalah hasil bilangan heksadesimal.
Untuk
ini akan digunakan cara lain agar dapat menambah referensi dan ilmu
pengetahuan.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan desimal 5052 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi
bilangan heksadesimal untuk bilangan desimal 5052 adalah 13BC
6.
Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal
Dengan
melakukan cek kebenaran hasil sebelumnya dapat diketahui hasil bilangan desimal
tersebut. Dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti konversi – konversi
sebelumnya untuk mendapatkan bentuk bilangan desimal.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan heksadesimal 13BC ke bilangan desimal ?
Jadi
bilangan desimal untuk bilangan heksadesimal 13BC adalah 5052
7.
Konversi bilangan oktal ke bilangan biner
Setiap
digit bilagan oktal dapat direpresentasikan ke dalam 3 digit bilangan biner.
Setiap digit bilangan oktal diubah secara terpisah.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan oktal 4567 ke bilangan biner ?
Yang
diambil adalah 3 digit terakhir atau yang tercetak hitam.
Jadi
bilangan biner untuk bilangan oktal 4567 adalah 100 101 110 111
8.
Konversi bilangan biner ke bilangan oktal
Pengelompokan
setiap tiga digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB. Setiap kelompok
akan menandakan nilai oktal dari bilangan tersebut.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan biner 11110011001 ke bilangan oktal ?
Langkah
pertama adalah bagi bilangan biner tersebut menjadi 3 digit
Langkah
kedua adalah mengganti bilangan biner
Jadi
blangan oktal untuk bilangan biner 11110011001 adalah 3631
9.
Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner
Setiap
digit bilangan heksadesimal dapat direpresentasikan ke dalam 4 digit bilangan
biner. Setiap digit bilangan heksadesimal diubah secara terpisah.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan heksadesimal 2AC ke bilangan biner ?
Jadi
bilangan biner untuk bilangan heksadesimal 2AC adalah 0010 1010 1100
10.
Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
Pengelompokan
setiap empat digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB . setiap kelompok
akan menandakan nilai heksa dari bilangan tersebut.
Contoh
soal :
Ubah
bilangan biner 0010 1010 1100 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi
bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 0010 1010 1100 adalah 2AC
Contoh
soal 2 :
Ubah
bilangan biner 10011110101 ke bilangan heksadesimal ?
Jadi
bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 10011110101 adalah 4FSumber :
http://inspirasinyaa.blogspot.co.id/2012/04/rangkaian-digital-pengertian-rangkaian.html
0 comments:
Post a Comment