Friday, December 13, 2013

Ilmu Sosial Budaya Daerah



TUGAS MAKALAH
ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
(Memahami Masalah-Masalah Kemiskinan dan Perubahan Sosial)





Disusun Oleh:


AHMAD NAFIS SYAHRONI         (13650131)




UNIVERSITAS NEGERI ISLAM MALANG
Jl. Gajayana No. 50 Dinoyo-Malang


DAFTAR ISI
I.                   KATA PENGANTAR............................................................................................ 3
II.                BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A.                Latar Belakang............................................................................................... 4
B.                Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
III.             BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 5
A.                Pengertian Kemiskinan.................................................................................. 5
B.                 Macam Macam Kemiskinan........................................................................... 9
C.                 Faktor Penyebab Kemiskinan........................................................................ 11
D.                Penanggulangan masalah kemiskinan di Indonesia....................................... 11
E.                 Perubahan Sosial............................................................................................ 14
F.                  Akibat perubahan sosial budaya.................................................................... 16
G.                Islam memandang kemiskinan....................................................................... 17
IV.             BAB III PENUTUP................................................................................................. 21
A.                Solusi.............................................................................................................. 21
B.                 Kesimpulan.................................................................................................... 22
            Jurnal Internasinal...........................................................................................23
V.                DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 24




KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur kami atas kehadirat allah SWT atas rahmatnya yang telah dilimpahkan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, dengan tema “Masalah Kemiskinan dan Perubahan Sosial Perspektif Integrasi” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah ILMU SOSIAL DASAR (ISD).
            Dalam makalah ini kami membahas tentang bagaimana cara memahami masalah-masalah kemiskinan yang mencakup pengertian, definisi kemiskinan, macam-macam kemiskinan, menganalisis perubahan sosial dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat.
            Dalam menyelesaikan tugas makalah ini, kami bekerja semaksimal mungkin untuk menyelesaikan tugas makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan namun telah memberi manfaat bagi kami, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen pembimbing kami “Ni’matuz zahro, M.Si
            Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman sekalian.










BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kemiskinan sering menjadi topik yang dibahas dan diperdebatkan dalam berbagai  forum baik nasional maupun internasional, walaupun kemiskinan itu sendiri telah muncul ratusan tahun yang lalu. Kemiskinan merupakan suatu keadaan yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangandalam berbagai keadaan hidup. Perkembangan kondisi kemiskinan di suatu negara secara ekonomis merupakan salah satu indikator untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, dengan semakin menurunnya tingkat kemiskinan yang ada maka dapat disimpulkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat di suatu negara.
Dalam mewujudkan tujuan negara, pemerintah secara terus menerus telah melakukan program pembangunan nasional. Dua sasaran utama yang selalu mendapat perhatian dalam program pembangunan nasional adalah pengentasan kemiskinan dan penurunan angka pengangguran. Pada masa pemerintahan ordebaru, upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran dapat dikatakan cukup berhasil, namun setelah terjadinya krisis moneter pada tahun 1996 angka kemiskinan dan pengangguran meningkat kembali sehingga hasil kinerja terhadap dua sasaran pembangunan tersebut, hasilnya belum menggembirakan.


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana kondisi kemiskinan di indonesia?
2.      Faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di indonesia?
3.      Bagaimana cara menanggulangi kemiskinan di indonesia?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kemiskinan
Pengertian kemiskinan menurut beberapa ahli:
            Kemiskinan merupakan salah satu dari dua pokok permasalahan diseluruh negara termasuk indonesia. Suatu pemerintahan bisa jatuh karena rakyat miskin sudah tidak tahan lagi menghadapi kemiskinannya, sebagaimana kita ketahui tingkat kemiskinan (prestasi dari jumlah populasi hidup dibawah garis kemiskinan) di indonesia sangat tinggi dan jumlah ini semakin meningkat saat terjadi krisis ekonomi yang diawali krisis nilai tukar rupiah pada pertengahan kedia tahun 1997.
            Pengertian kemiskinan disampaikan oleh beberapa ahli atau lembaga, diantaranya adalah:
Ø  BAPPENAS (1993)  mendefinisikan kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena kehendak oleh simiskin, melainkan karena keadaan yang tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya.
Ø  LEVITAN (1980) mengemukakan kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan-pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standart hiduo yang layak.
Ø  FATURCHMAN dan MARCELINUS MOLO (1994) mendefinisikan bahwa kemiskinan dalah ketidak mampuan individu atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Ø  ELLIS (1994) kemiskinan merupakan gejala multi deminsional yang dapat ditelaah dari dimensi ekonomi , sosial politik.
Ø  SUPARLAN (1993) kemiskinan didefinisikan sebagai suatu standart tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standart kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
Ø  REITSMA dan KLEINPENNING (1994) mendefinisikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhannya baik yang bersifat material material maupun non material.
Ø  FRIEDMAN (1979) mengemukakan kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk memformulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliputi: asset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan), sumber kekuangan (pendapatan dan kredit yang memahami), organisasi sosial politik yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan , barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadahi, dan informasi yang berguna
Dengan beberapa pengertian tersebut dapat diambil satu pengertian bahwa kemiskinan adalah suatu situasi baik yang merupakan proses maupun akibat dari adanya ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungannya untuk kebutuhan hidupnya.
1)      Kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu:
ü  Kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal
ü  Gangguan dan tingginya resiko kesehatan
ü  Resiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya
ü  Kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak
ü  Kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisahan sosial.
Hidup miskin bukan hanya berarti hidup di dalam kondisi kekurangan sandang pangan dan papan. Akan tetapi kemiskinan juga berarti akses rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan hidup, antara lain: ilmu pengetahuan, informasi, teknologi, dan modal.
Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu pada garis kemiskinan relatif sedangkan konsep yang pengukurannya  tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskinan relatif adalah suatun ukuran mengenai kesenjangan dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dan distribusi yang dimaksud. Kemiskinan absolute derajat dari kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan minuman dalam bertahan hidup tidak terpenuhi.


Kemiskinan berhubungan dengann dengan pertumbuhan penduduk dan nilainya akan meningkat jika natalitas semakin tinggi tanpa ada diimbangi dengan kebutuhan lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang tanpa pekerjaan yang tetap yang menyebabkan peningkatan jumlah rakyat miskin di indonesia. Kebijakan anti kemiskinan dan distribusi pendapatan diperlukan karena perlu diketahui terlalu dahulu hubungan alamiyah antara pertumbuhan ekonomi, kebijakan, kelembagaan, dan penurunan kemiskinan.
2)      Ciri-ciri seseorang bisa dikatakan miski menurut Hartomo dan Aziz (1997), yaitu:
v  Mereka umumnya tidak memiliki faktor produksi sendiri, seperti tanah yang cukup, modal maupun keterampilan. Faktor produksi yang dimiliki sendiri sedikit sekali sehingga kemampuan memperoleh pendapatan menjadi sangat terbatas.
v  Mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan maupun modal usaha, sedangkan syarat tidak terpenuhi untuk memperoleh kredit perbankan seperti adanya jaminan kredit dan lain-lain, sehingga mereka yang perlu kredit terpaksa berpaling kepada “lintah darat” yang biasanya meminta syarat yang berat dan memungut biaya yang tinggi.
v  Tingkat pendidikan mereka yang rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar. Waktu mereka habis tersisa untuk mencari nafkah sehingga tidak tersisa lagi untuk belajar. Anak-anak mereka tidak dapat menyelesaikan sekolah, karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan atau menjaga adik-adik di rumah, sehingga secara turun-temurun mereka terjerat dalam keterbelakangan garis kemiskinan.
v  Kebanyakan mereka tinggal di perdesaan. Banyak diantara mereka tidak memiliki tanah, walaupun ada kecil sekali. Umumnya mereka menjadi buruh tani atau pekerja kasar di luar petani, karena pertanian bekerja dengan musiman maka kesinambungan kerja kurang terjamin. Banyak diantara mereka kemudian bekerja sebagai “pekerja bebas”, berusaha apa saja. Dalam keadaan penawaran tenaga kerja yang besar maka tingkat upah menjadi rendah sehingga mengurung mereka dibawah garis kemiskinan, di dorong dengan kesulitan hidup di desa maka banyak diantara mereka mencoba berusaha di kota.
v  Kebanyakan diantara mereka yang hidup di kota masih berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan, sedangkan kota dibanyak negara sedang berkembang tidak siap menampung gerak urbanisasi penduduk desa. Apabila di negara-negara maju pertumbuhan industri menyertai urbanisasi dan pertumbuhan kota sebagai penarik bagi masyarakat desa untuk bekerja di kota, maka urbanisasi di negara berkembang tidak disertai proses penyerapan tenaga dalam perkembangan industri. Bahkan, sebaliknya perkembangan teknologi di kota justru menarik pekerjaan lebih banyak tenaga kerja, sehingga penduduk miskin yang pindah ke kota dalam kantong-kantong kemelaratan.

3)      Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya kemiskinan menurut Hartomo dan Aziz (1997) yaitu :
a.       Pendidikan yang Terlampau Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan seseorang kurang mempunyai keterampilan tertentu yang diperlukan dalam kehidupannya. Keterbatasan pendidikan atau keterampilan yang dimiliki seseorang menyebabkan keterbatasan kemampuan seseorang untuk masuk dalam dunia kerja.
b.      Malas Bekerja
Adanya sikap malas (bersikap pasif atau bersandar pada nasib) menyebabkan seseorang bersikap acuh tak acuh dan tidak bergairah untuk bekerja.
c.       Keterbatasan Sumber Alam
Suatu masyarakat akan dilanda kemiskinan apabila sumber alamnya tidak lagi memberikan keuntungan bagi kehidupan mereka. Hal ini sering dikatakan masyarakat itu miskin karena sumberdaya alamnya miskin.


d.      Terbatasnya Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja akan membawa konsekuensi kemiskinan bagimasyarakat. Secara ideal seseorang harus mampu menciptakan lapangan kerjabaru sedangkan secara faktual hal tersebut sangat kecil kemungkinanya bagimasyarakat miskin karena keterbatasan modal dan keterampilan.
e.       Keterbatasan Modal
Seseorang miskin sebab mereka tidak mempunyai modal untuk melengkapialat maupun bahan dalam rangka menerapkan keterampilan yang merekamiliki dengan suatu tujuan untuk memperoleh penghasilan.
f.       Beban Keluarga
Seseorang yang mempunyai anggota keluarga banyak apabila tidak diimbangi dengan usaha peningakatan pendapatan akan menimbulkan kemiskinan karena semakin banyak anggota keluarga akan semakin meningkat tuntutan atau beban untuk hidup yang harus dipenuhi.

B.     Macam- macam Kemiskinan
1.      Kemiskinan Mutlak / absolute
Kemiskinan yang di sebabkan karena tingkat pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup atau pendapatannya di bawah garis kemiskinan. Contohnya kekurangan sandang pangan dan papan.
2.      Kemiskinan Relatif
Kemiskinan yang lebih banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan sekitarnya atau seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis kemiskinan tetapi masih berada dibawah kemampuan masyarakat sekitarnya
3.      Kemiskinan struktual
Kemiskinan yang disebabkan karena pertimbangan dalam struktur ekonomi suatu negara atau struktur pendistribuan fasilitas yang membuat suatu daerah penduduknya menjadi miskin. Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya
4.      kemiskinan sosial budaya
 kemiskinan yang dikaitkan dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat, atau lebih singkatnya kondisi sosial budaya yang memaksa masyarakat di daerah itu menjadi miskin.

            Keluarga miskin adalah pelaku yang berperan sepenuhnya untuk menetapkan tujuan mengendalikan sumber daya dan mengarahkanproses yang mempengaruhi kehidupannya.
Ada 3 potensi yang perlu diamati dari keluarga miskin yaitu:
Ø  Kemampuan dalam  memenuhi kebutuhan dasar contohnya dapat dilihat dari aspek pengeluaran keluarga, kemampuan menjangkau tingkat pendidikan dasar formal yang ditamatkan, dan kemampuan menjangkau perlindungan dasar.
Ø  Kemampuan dalam  melakukan peran sosial akan dilihat dari kegiatan utama dalam mencari nafkah, peran dalam mencari pendidikan, peran dalam bidang perlindungan, dan peran dalam kemasyarakatan.
Ø  Kemampuan dalam  menghadapi  permasalahan dapat dilihat dari upaya yang dilakukan sebuah keluarga untuk menghindar dan mempertahankan diri dari tekanan ekonomi dan non ekonomi.

Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai halantara orang lain rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerjan dan sebagainya.






C.     Faktor Penyebab Kemiskinan
Pada kondisi tertentu, kemiskinan dapat disebabkan dari berbagai segi diantaranya:
1.      Kemiskinan alamiah. Kkemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang terbatas, penggunaan teknologi yang rendah, dan bencana alam.
2.      Kemiskinan buatan. Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hinga mereka tetap miskin.
3.      Sulitnya pemenuhan hak-hak dasar kehidupan manusia antara lain: makanan, kesehatan, pendidikan, dan pendapatan perkapita masyarakat
4.      Kesenjangan pembangunan anatara kota-kota besar di pulau jawa dan kota-kota di luar Jawa, dan juga antara kota dan juga pedesaan dan daerah terpencil lainya yang tentunya belum terjamah pembangunan, dan juga potensi sumber daya alam yang berbeda.
5.      Guncangan perekonomian sebagai akibat dari lemahnya dasar perekonomian Indonesia, yang mengakibatkan banyaknya pengangguran.
6.      Kemiskinan yang dialami oleh kaum perempuan, dimana kurangnya perhatian pemerintah dalam mengikutsertakan atau memberdayakan perempuan dan pembangunan.
7.      Kultur budaya daerah  turut memppengarui














D.    Penanggulanagan masalah kemiskinan di Indonesia
Penanggulangan berbagai masalah di atas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yang jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas berbagai usaha yang telah di jalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Tahun 1990 bank dunia mendeklarasikan bahwa suatu peperangan yang berhasil       melawan kemiskinan perlu di lakukan secara serentak pada 3 front.
1.      Pertumbuhan ekonomi yang luas dan padat karya yang menciptakan kesempatan kerja dan pendapatanpada kelompok miskin.
2.      Pengembangan SDM (pendidikan, kesehatan, dan gizi) yang memberi kemampuan mereka lebih baik untuk memanfaatkan kesempatan yang di ciptakan olehpertumbuhan ekonomi.
3.      Membuat suatu jaringan pengamanan sosial untuk mereka diantara penduduk miskin yang sama sekali tidak mampu mendapat keuntungan-keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan kesempatan pengembangan SDM akibat ketidakmampuan fisik dan mental, bencana alam, konflik sosial, dan terisolasi secara fisik.

Pada tahun  2002 bank di dunia muncul dengan Pada tahun 2000 bank dunia muncul dengan kerangka kerja analisi yang baru untuk memerang kemiskinan yang dibangun di atas 3 pilar yakni pemberdayaan, keamanan, dan kesempatan.
Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut
·         Peningkatan fasilitas jalan dan listrik pedesaan
Berbagai pengalaman di China, Vietnam, dan Indonesia sendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisi yang buruk.sementara itu 5% dari populasi, yang berarti sekitar 11 juta orang, tidak mendapat akses jalan setahun penuh.
·         Penghapusan larangan impor beras.
Larangan impor beras yang di terapkan bukanlah menurut kebijakan yang tepat dalam membantu petani, tetapi kebijakan yang merugikan orang miskin. Studi yang baru saja dilakukan menunjukkan secara keseluruhan, 80% dari penduduk Indonesia menderita akibat proteksi tersebut, sementara hanya 20% yang menikmati manfaatnya. Bahkan manfaat tersebut tidaklah begitu jelas. Harga beras di tingkat petani tidak mengalami kenaikan yang berarti, sementara harga di tingkat pengecer naik cukup tinggi. Dapat dikatakan bahwa hanya para pedagang yang menikmati manfaat kenaikan harga tersebut.
·         Pembatasan pajak dan restribusi daerah yang merugikan usaha lokal dan orang miskin salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di daerah pedesaan adalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasialan tersebut, terutama yang berasal dari usaha kecil dan menegah, peelu di bangun iklim usaha yang lebih kondusif. Sayangnya,m sejak proses desentralisasi dijalankan, pemerintah daerah berlomba-lomba mneningkatkan pendapatan mereka dengan cara mengenakan pajak dan pungutan daerah yang lebih tinggi. Belum lagi beban dari pungutan liar yang harus dibayarkan untuk menjamin pengangkutan barang berjalan secara lancar dan aman. Berbagai biaya ini menghambat pertumbuhan usaha di tingkat lokal dan menurunkan harga jual yang diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka produksi.
·         Pemberian hak penggunaan tanah bagi penduduk miskin
Adanya kepastian dalam kepemilikan tanah mrupakan faktor penting untuk meningkatkan inventasi dan produktivitas pertanian.pemberian hak atas tanah juga membuka akses penduduk miskin pada kredit dan pinjaman. Dengan memiliki sertifikat kepemilikan mereka dapat meminjam uang, menginvestasikanya dan mendapatkan hasil yang lebih tinggi dari aktifitas mereka. Dengan program pemutihan yang selama ini dijalankan, dimana satu juta sertifikat di keluarkan sejak 1997, dibutuhkan waktu seratus tahun lagi untuk menyelesaikan proses tersebut. Di samping itu kepemilikan atas 64% tanah di Indonesia tidakalah dimungkinkan, karena termasuk dalam klasifikasi area hutan.
·         Perbaiakan atas kwalitas pendidikan dan penyediaan pendidikan transsisi untuk sekolah menengah. Indonesia telah mencapai hasil yang memuaskan dalam meningkatkan partisipasi di tingkat pendidikan dasar. Hanya saja, banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat melanjutkan pendidikan dan terpaksa keluar dari sekolah dasar sebelum dapat menamatkannya. Hal ini terkait erat dengan masalah utama pendidikan di Indonesia, yaitu buruknya kualits pendidikan.
·         Membangun lembaga-lembaga pembiayaan mikro yang memberi manfaat pada penduduk miskin. Sekitar 50% rumah tangga tidak memiliki akses yang baik terhadap biaya pembiayaan, sementara hanya 40% yang memiki rekening tabungan. Kondisi ini terlihat lebih parah di daerah pedesaan. Solusinya bukanlah dengan memberikan pinjaman bersubsidi. Program pemberian subsisdi tidak dapat di pungkiri telah dapat memberi manfaat pada penerimanya. Tetapi program ini juga melumpuhkan perkembangan lembaga pembiayaan mikro (LPM) yang beroprasi secara komersial. Padahal, lembaga-lembaga semacam inilah yang dapat di andalkan untuk melayani masyarakat miskin dan mendorong pemberian kredit dari bank-bank komersial kepada lembaga-lembaga pembiayaan mikro tersebut.
·         Mengurangi tingkat kematian ibu saat melahirkan
Hampir 310 wanita di Indonesia meninggal dunia pada setiap 1000 kelahiran hidup. Angka ini merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara.tingkat kematian menjadi tinggi terkait dua sebab. Pertama karena ibu yang melahirkan sering terlambat dalam mencari bantuan medis. Kedua karena kebanyakan ibu yang melahirkan lebih memilih bidan tradisonal dari pada fasilitas medis yang tersedia.
·         Menyediakan lebih banyak dana untuk daerah-daerah miskin
Fiskal antara daerah di Indonesia sangatlah terasa.pemerintah daerah terkaya di Indonesia mempunyai pendapatan perpenduduk 46 kali lebih tinggi dari pemerintah di daerah termiskin. Akibatnya pemerintah kesenjangan daerah daerah yang miskin sering tidak dapat menyediakan pelayanan yang mencukupi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Pemberian dana yang terarah dengan baik akan membantu masalah ini.

·         Merancang perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran
Program perlindungan yang tersedia saat ini, seperti beras untuk orang miskin serta subsidi bahan bakar dan listrik, dapat dikatakan belum mencapai sasaran dengan baik pada tahun 2004, pemerintah Indonesia mengeluarkan Rp 74 triliun untuk perlindungan sosial. Angka ini lebih besar dari pengeluaran di bidang kesehatan dan pendidikan. Sayangnya hanya sepuluh persen yang dapat di nikmati oleh penduduk miskin, sementara sekitar Rp60 trilliun lebih banyak dinikmati masyarakat mampu.


























E.     Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam kehidupan manusia pada pandangan segolongan yang mempunyai rasa membangun dimana selalu menginginkan adanya kamajuan-kemajuan dan perombakan-perombakan sesuia dengan tuntutan zaman, didukung dengan golongan lain bersifat optimis yang  diartikan sebagai kelompok masyarakat yang berfaham mempunyai keyakinan bahwa besok ada kehidupan yang lebih cerah, sehingga di dorong oleh rasa kejiwaan paham optimis tersebut mereka selalu berhati-hati dalam membawa arus masyarakat cenderung untuk maju dan berubah.
Wilberthmoore misalnya mendefinisikan perubahan social sebagai perubahan penting dalam struktur social (pola-pola perilaku dan interaksi social). Arti peerubahan social itu mencakup bidang yang sangat luas dan didefinisikan sebagai variasi atau modifikasi dalam setiap aspek proses social, serta stiap variasi dalam setiap aspek proses social serta stiap modifikasi pola antar hubungan yang mapan dan standar prilaku. Dengan demikian dapat dikemukakan arti perubahan social adalah proses dimana terjadi perubahan struktur masyarakat yang slalu berjalan sejajar dengan perubahan kebudayaan dan fungsi suatu sistem social. Hal-hal penting yang erat kaitannya dengan dialektika dan teori perubahan social, adalah bahwa semua
perubahan menimbulkan kontradiksi, berarti kecenderungan terjadinya pertentangan, dilemma, dan unsur-unsur yang tidak bersesuaian dalam system social dan kontradiksi ini merupakan penggerak utama perubahan social.
1.      Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya
a)      Faktor intern
ü  Berbtambahnya atau berkurangnya penduduk
ü  Penemuan-penemuan baru dengan gagasan baru
ü  Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
ü  Pemberontakan atau  revolusi
b)      Faktor ekstern
ü  Perubahan lingkungan fisik manusia (bencana alam )
ü  Pengaruh kebudayaan masyarakat lain (defusi)
ü  Peperangan

2.      Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
ü  Kontak dengan kebudayaan masyarakat lain
ü  Sistem pendidikan dan ilmu pengetahuan yang maju
ü  Sistem lapisan masyarakat yang berbeda
ü  Penduduk yang heterogen
ü  Ketidakpuasan  manusia
3.      Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
ü  Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
ü  Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
ü  Sikap masyarakat yang tradisional
ü  Adanya kepentingan-kepentingan pribadi
ü  Prasangka terhadap hal-hal yang baru
4.      Bentuk Perubahan Sosial Masyarakat Berdasarkan sifatnya :
ü  Perubahan progresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan yang lebih baik dan menuju pada kemajuan.
ü  Perubahan regresif, yaitu perubahan yang mengarah pada keadaan yang lebih buruk dibandingkan sebelumnya.
5.      Berdasarkan kesadarannya :
ü  Perubahan disengaja (Intended), yaitu perubahan yang dilakukan secara sadar demi kemajuan masyarakat.
ü  Perubahan tidak disengaja (Unintended), yaitu perubahan yang terjadi secara kebetulan.
6.      Berdasarkan percepatannya :
ü  Perubahan secara lambat/evolusi, yaitu perubahan yang terjadi secara pelan-pelan dan tidak terasa.
ü   Perubahan secara cepat/revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang singkat dalam wujud yang terlihat nyata.










F.      Akibat perubahan sosial budaya
Berakibat positif maka akan melahirkan kondisi hidup yang integratif Membawa pengaruh negatif akan melahirkan kondisi yang disintegrasi seperti kenakalan remaja, kriminalitas dan pergolakan daerah.
Ciri-ciri perubahan sosial
ü  Differential social organization
ü  Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan pemikiran  ideologi, politik, dan ekonomi.
ü  Mobilitas.
ü  Culture conflict (konflik budaya).
ü  Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong perubahan pemikiran  ideologi, politik dan ekonomi.
ü  Kontroversi (pertentangan)

Faktor-faktor penyebab perubahan sosial
Ø  Penemuan-penemuan baru
Ø  Struksur sosial (perbedaan posisi dan fungsi dalam  masyarakat)
Ø  Inovasi
Ø  Perubahan lingkunagn hidup
Ø  Ukuran penduduk dan komposisi penduduk
Ø  Inovasi dan teknologi.













G.    Islam memandang kemiskinan
Mengapa bangsa kita masih ada yang miskin? Padahal sudah 63 tahun kita merdeka. 63 tahun adalah waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah kemiskinan. Berbeda dengan Umar bin Abdul Aziz, yang hanya butuh dua tahun untuk menuntaskan kemiskinan di Negara yang beliau pimpin. Sampai sampai zakat yang dikumpulkan terbengkalai dijalan jalan. Bukan karena tidak boleh diambil oleh pemerintah, tapi karena masyarakatnya sudah mencukupi kebutuhannya.
Bagaimana dengan Indonesia? Disetiap sudut kota pasti ada yang mengalami bencana sosial ini, kemiskinan. Di lampu merah, terminal, pusat perbelanjaan, masjid, pasar, dan di tempat keramaian lainnya pasti ada yang namanya pengemis. Sangat kontras sekali dengan masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, kali ini yang bergelimpangan adalah pengemisnya bukan zakatnya.
Lantas mengapa bisa demikian? Karena riba, ya riba. Atau yang kita sering sebut namanya sebagai bunga bank.
H.    šúïÏ%©!$# tbqè=à2ù'tƒ (#4qt/Ìh9$# Ÿw tbqãBqà)tƒ žwÎ) $yJx. ãPqà)tƒ Ï%©!$# çmäܬ6ytFtƒ ß`»sÜø¤±9$# z`ÏB Äb§yJø9$# 4 y7Ï9ºsŒ öNßg¯Rr'Î/ (#þqä9$s% $yJ¯RÎ) ßìøt7ø9$# ã@÷WÏB (#4qt/Ìh9$# 3 ¨@ymr&ur ª!$# yìøt7ø9$# tP§ymur (#4qt/Ìh9$# 4 `yJsù ¼çnuä!%y` ×psàÏãöqtB `ÏiB ¾ÏmÎn/§ 4ygtFR$$sù ¼ã&s#sù $tB y#n=y ÿ¼çnãøBr&ur n<Î) «!$# ( ïÆtBur yŠ$tã y7Í´¯»s9'ré'sù Ü=»ysô¹r& Í$¨Z9$# ( öNèd $pkŽÏù šcrà$Î#»yz ÇËÐÎÈ  

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.(QS. Al-Baqoroh: 275)

Seperti yang telah disebutkan diatas, karena ribalah suatu kaum/Negara tidak bisa berdiri dengan tegak melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan. Hidup tak mau, matipun segan. Seperti halnya Indonesia kita, sumber alam melimpah ruah, tapi masih ada rakyat yang kekurangan. Mengapa riba yang menjadi penyebabnya? Karena, ketika orang miskin mau bangkit dari kemiskinan yang pertama mereka butuhkan adalah dana, ketika mereka kesulitan mencari dana, mereka lari ke bank, di bank mereka di beri uang sebesar yang mereka inginkan, tetapi ketika mereka tidak sanggup mengembalikan tepat pada waktunya, bunga bank mulai bermekaran, yang tadinya harus mengembalikan 1 juta, sekarang 1.5 juta, orang miskin mana yang tidak takut akan sistem seperti ini?
Yang Kedua, karena Allah subhanahu wata’ala juga menghilangkan keberkahan harta dari hasil riba dan pelakunya dicap melakukan tindakan kekufuran, sebagaimana firman-Nya,
I.       ß,ysôJtƒ ª!$# (#4qt/Ìh9$# Î/öãƒur ÏM»s%y¢Á9$# 3 ª!$#ur Ÿw =Åsム¨@ä. A$¤ÿx. ?LìÏOr& ÇËÐÏÈ  
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”. (QS. Al-Baqarah:276)
            Yang ke Tiga, Sistim riba menjadi sebab utama kebangkrutan negara dan bangsa. Realita menjadi saksi bahwa negara kita ini mengalami krisis ekonomi dan keamanannya tidak stabil karena menerapkan sistim riba, karena para petualang riba memindahkan simpanan kekayaan mereka ke negara-negara yang memiliki ekonomi kuat untuk memperoleh bunga ribawi tanpa memikirkan maslahat di dalam negeri sendiri, sehingga negara ini bangkrut. Pengembangan keuangan dan ekonomi dengan sistim riba merupakan penjajahan ekonomi secara sistimatis dan terselubung oleh negara-negara pemilik modal, dengan cara pemberian pinjaman lunak. Dan karena merasa berjasa menolong negara-negara berkembang, maka dengan kebijakan-kebijakan tertentu mereka mendikte negara yang dibantu tersebut atau mereka akan mencabut bantuannya.  Memakan riba menjadi sebab utama su`ul khatimah suatu bangsa, karena riba merupakan bentuk kezhaliman yang menyengsarakan orang lain.
            Lantas, mengapa Negara barat/kafir tetap kaya walaupun mereka memakan riba? Apakah allah tidak adil kepada hambanya? Kita susah-susah melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya kok janji allah belum dating juga? Kok kita masih miskin? Dan masih banyak “kok” yang lain. Inilah jawaban atas pertanyaan tadi.
Anas bin Malik berkata : “Saya masuk menemui Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan beliau sedang berbaring miring di atas tikar pandan kecil yang bersulam, dan di bawah kepalanya bantal dari kulit berisikan rumput kering. Lalu beberapa orang dari sahabatnya datang di antaranya adalah Umar bin Khaththab, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun bangkit menggeser tubuhnya yang sedang terbuka bajunya. Umar bin Khaththab tak sanggup menahan tangisnya ketika melihat bentuk sulaman tikar yang membekas di tubuh bagian samping Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.”
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya, "Mengapa engkau menangis, wahai Umar?" Umar menjawab, "Demi Allah, saya tidak menangis kecuali tahu bahwa engkau lebih Allah muliakan daripada Kisra dan Qaishr. Mereka hidup dalam kesenangan, sementara engkau, Rasulullah, di tempat yang saya lihat?"
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Apakah engkau tidak rela dunia menjadi milik mereka dan akhirat untuk kita?" Umar menjawab, "Ya, aku rela." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Begitulah yang benar"











Dan ini adalah jawaban yang kedua :
J.       Ÿwur ¨ûtù|¡øts tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿx. $yJ¯Rr& Í?ôJçR öNçlm; ׎öyz öNÍkŦàÿRX{ 4 $yJ¯RÎ) Í?ôJçR öNçlm; (#ÿrߊ#yŠ÷zÏ9 $VJøOÎ) 4 öNçlm;ur Ò>#xtã ×ûüÎgB ÇÊÐÑÈ  


“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka[253] adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” (QS. Al-Imron 178)
            Kenikmatan terbesar kita sebagai orang muslim adalah keislaman itu sendiri, karena itu adalah tiket masuk menuju surga, walaupun nanti di neraka dibersihkan dulu tetapi tetap ada jaminan dari allah akan dimasukkan kedalam surga. Jadi janganlah merasa iri kepada orang kafir hanya karena mereka kaya dan hidup berkecukupan. Karena mereka sudah pasti akan masuk ke nerakanya allah.












BAB III
PENUTUP

A.    SOLUSI
§  Bekerja
Setiap orang yang hidup dalam masyarakat Islam diwajibkan bekerja atau mencari nafkah. Mereka juga diperintahkan agar berkelana di muka bumi ini serta makan dari rezeki Allah Azza wa Jalla . Allah Azza wa Jalla berfirman:
uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# Zwqä9sŒ (#qà±øB$$sù Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur âqà±Y9$# ÇÊÎÈ
”Dia-lah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” [al-Mulk/67:15]
Mencari nafkah merupakan senjata utama untuk mengatasi kemiskinan. Ia adalah sarana pokok untuk memperoleh kekayaan serta merupakan faktor dominan dalam memakmurkan dunia. Dalam Islam, seorang buruh tidak boleh dihalang-halangi untuk menerima upah kerjanya. Bahkan ia harus menerima upah sebelum keringatnya kering.
§  Mencukupi Keluarga yang Lemah
Salah satu konsep syari’at Islam adalah bahwa setiap individu harus menanggulangi kemiskinan dengan mempergunakan senjatanya, yaitu dengan berusaha. Namun di balik itu, juga harus ada usaha untuk menolong orang-orang lemah yang tidak mampu bekerja.
Konsep yang dikemukakan untuk menanggulangi hal itu ialah dengan adanya
jaminan antar anggota keluarga. Islam memerintahkan anggota keluarga saling menjamin dan mencukupi. Sebagian meringankan penderitaan anggota yang lain. Allah Azza wa Jalla berfirman,


tûïÏ%©!$#ur (#qãZtB#uä -ÆÏB ß÷èt/ (#rãy_$ydur (#rßyg»y_ur öNä3yètB y7Í´¯»s9'ré'sù óOä3ZÏB 4 (#qä9'ré&ur ÏQ%tnöF{$# öNåkÝÕ÷èt/ 4n<÷rr& <Ù÷èt7Î/ Îû É=»tFÏ. «!$# 3 ¨bÎ) ©!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« 7LìÎ=tæ ÇÐÎÈ  
75. dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu Maka orang-orang itu Termasuk golonganmu (juga). orang-orang yang mempunyai hubungan Kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

§  Infaq
Islam senantiasa menganjurkan umatnya untuk membantu orang lain. bantuan tersebut bisa dalam bentuk harta, tenaga, pikiran, dan lain sebaginya. Dalam satu ayat dijelaskan bahwa orang yang senantiasa membantu orang lain dengan harta akan mendapatkan pahala disisi Allah. Firman-Nya,
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& Îû È@Î6y «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y Ÿ@Î/$uZy Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur íOŠÎ=tæ ÇËÏÊÈ  
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al Baqoroh 261)




B.     KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan bab II, kami dapat menyimpulkan bahwa, kondisi kemiskinan di Indonesia sangat memprihatinkan. Hal ini ditandai dengan rendahnya kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Oleh karena itu, perlu mendapat penanganan khusus dan terpadu dari pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.


























Daftar Pustaka
Hudaya, Dadan.2009.”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di Indonesia”. Skripsi S-1 Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Hartomo dan, Aziz. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bumi Aksara, Jakarta
Suparlan, P. 1984. Kemiskinan di Perkotaan: Bacaan untuk Antropologi Perkotaan.
Sinar     Harapan, Jakarta
Tulus R.tambunan.2006.Ekonomi Indonesia.Jakarta:Ghalia Indonesia
JACOBUS RANJABAR,SH.,M.Si.Perubahan social dalam teori makro.Bandung:Alfabeta
Hari BADAN PUSAT STATISTIK-Berita Resmi Statistik No.45/07/Th.XIII,

0 comments:

Post a Comment