Desain Database
Database
(Basis data) merupakan kumpulan dari file / arsip / data yang saling
berhubungan yang tersimpan di simpanan luar komputer atau dalam media
penyimpanan tertentu untuk memanipulasinya. Basis data diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga untuk nantinya dapat dimanfaatkan dengan
efektif dan efisien serta mudah.
Desain Database atau basis data adalah proses menghasilkan detail (rinci) model data dari basis data (database).
Tujuan
dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhkan
dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan
baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database perlu untuk
dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data (data
redundancy).
Proses
Desain Database ada enam yaitu : Analisis Persyaratan, Desain Database
Konseptual, Desain Database Logika, Perbaikan skema, Desain Database
fisik, Desain Aplikasi dan Keamanan
1. Analisis Persyaratan (Conditional Analysis)
1. Analisis Persyaratan (Conditional Analysis)
Proses
atau langkah pertama dalam mendesain database yaitu kita wajib
mengetahui dan memahami apa yang diinginkan user (pengguna) database
tersebut seperti data yang tersimpan dalam database, aplikasi yang akan
dibuat dan jenis operasi apa yang digunakan serta subjek sesuai
persyaratan yang ada.
2. Database Konseptual (Conceptual Database)
2. Database Konseptual (Conceptual Database)
Pada
langkah kedua informasi-informasi yang ada pada saat kita melakukan
analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan deskripsi data
tingkat tinggi yang wajib disimpan dalam database. Pada langkah ini
sering diproyeksikan dengan menggunkan model ER, yaitu salah satu dari
model data tingkat tinggi yang digunakan dalam desain database agar
mengahasilkan desain atau gambaran yang sederhana yang sesuai dengan
pemikiran pengguna (user).
3. Desain Database Logika (Logical Database Design)
Pada
langkah ketiga kita harus mengubah konsep desain database atau model
ER menjadi sebuah skema database relasional dari DBMS yang dipilih. Kita
diwajibkan untuk memilih sebuah DBMS untuk membuat desain database yang
kita inginkan.
4. Perbaikan skema
Pada
langkah keempat untuk mendesain database yaitu menganalisa kumpulan
relasi atau hubungan dalam skema database relasional untuk mengatasi
persoalan atau masalah yang ada. Langkah ini sering disebut dengan
Normalisasi yang bersifat subjektif.
5. Desain Database fisik (Physical Database Desain)
Langkah
kelima kita wajib memperhitungkan bobot kerja umum yang sesuai dengan
database kita dan memperbaiki desain database kelak agar dapat
dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan keinginan. Pada langkah ini meliputi
pembuatan indeks pada tabel dan mengelompokkan beberapa table. Pada
lankah kelima ini juga mempermasalahkan desain ulang yang nyata atau
rasional dari beberapa skema dari langkah pertama desain database.
6. Desain Aplikasi dan Keamanan
Pada
langkah ini semua aplikasi atau perangkat lunak yang menyangkut sebuah
DBMS harus memperhitungkan aspek aplikasi di luar database tersebut.
Desain perangkat lunak serta pola pengembangan yang lengkap telah
ditetapkan oleh Metodologi desain UML. Secara singkat, kita wajib
mengetahui entitas dan proses-proses yang ada pada aplikasi. Kita jaga
wajib mengetahui fungsi entitas-entitas dalam setiap tahap atau proses
pada tugas-tugas aplikasi. Kita juga wajib mengetahui bagian database
yang dapat diakses dan yang tidak dapat diakses. Kita wajib memastikan
prosedur akses tersebut dilakukan. Database Management System juga
menyuguhkan mekanisme-mekanisme agar proses langkah ini menjadi lebih
mudah.
0 comments:
Post a Comment