TUGAS BAHASA INDONESIA "RAGAM BAHASA"
v PENGERTIAN RAGAM BAHASA
Indonesia terdiri dari banyak
kepulauan yang terbentang dari sabang sampai marauke, dengan keanekaragaman
suku dan kebudayaan sehingga melahirkan bahasa yang berbeda-beda. Variasi
bahasa yang digunakan oleh masing-masing suku yang ada di suatu daerah di Indonesia
itulah, yang dinamakan ragam bahasa.
Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa yang pemakaianya berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
v SEBAB TERJADINYA RAGAM BAHASA
Ragam bahasa timbul seiring
dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang
dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme
untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut
ragam standar (Subarianto, 2000).
v MACAM-MACAM RAGAM BAHASA
A. Ragam bahasa berdasarkan media atau sarana
Ragam bahasa berdasarkan
media atau sarana dibedakan menjadi ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.
Berikut ini penjelasannya :
1. Ragam bahasa lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tangan yang bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat seseorang berpidato, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dalam percakapan antar teman, dan lainnya.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan
diantaranya :
1. Memerlukan kehadiran orang lain
2. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3. Terikat ruang dan waktu
4. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
Ragam bahasa
lisan memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan ragam bahasa
lisan diantaranya sebagai berikut:
a)
Dapat disesuaikan dengan situasi.
b)
Faktor efisiensi.
c)
Faktor kejelasan karena pembicara
menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak anggota badan agar pendengar
mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik dan gerak-gerak pembicara.
d)
Faktor kecepatan, pembicara
segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang dibicarakannya.
e)
Lebih bebas bentuknya karena
faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f)
Penggunaan bahasa lisan bisa
berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi audit, visual dan
kognitif.
Sedangkan kelemahan ragam bahasa
lisan diantaranya sebagai berikut:
a)
Bahasa lisan berisi beberapa
kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase sederhana.
b)
Penutur sering mengulangi
beberapa kalimat.
c)
Tidak semua orang bisa melakukan
bahasa lisan secara baik.
d)
Aturan-aturan bahasa yang
dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.
2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata . Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ragam tulis dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata . Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ragam tulis dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
a. Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
b. Unsur
gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak
terikat ruang dan waktu
d.
Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Sama halnya
dengan ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulis juga memiliki kelemahan dan
kelebihan. Adapun kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:
a) Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas
sebagai media atau materi yang menarik dan menyenangkan.
b) Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.
c) Sebagai sarana memperkaya kosakata.
d) Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud,
membeberkan informasi atau mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu
mencanggihkan wawasan pembaca.
Sedangkan kelemahan dari ragam
bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:
a) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian
seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih
sempurna.
b) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih
dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung
miskin daya pikat dan nilai jual.
c) Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat
diperjelas/ditolong, oleh karena itu dalam bahasa tulisan diperlukan
keseksamaan yang lebih besar.
Contoh ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis
No
|
Ragam bahasa lisan
|
Ragam bahasa tulis
|
1.
|
Ibu bilang kalo cuaca udah mendung, pakaian harus
cepet-cepet diangkat
|
Ibu mengatakan apabila cuaca sudah mendung,
pakaian harus segera diangkat
|
2.
|
Saya tinggal di Bogor
|
Saya bertempat tinggal di Bogor
|
3.
|
Kiki lagi ngerjain tugas Bahasa Indonesia
|
Kiki sedang mengerjakan tugas Bahasa Indonesia
|
B.
Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
1. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek).
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Madura, dan Papua.
Masing-masing memiliki ciri khas /logat yang berbeda-beda.
2. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok
penutur yang berpendidikan, berbeda dengan kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing,
misalnya vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan
mungkin akan mengucapkan pitamin, pideo, pilm, pakultas.
3. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap
kawan bicaranya. Sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan
kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap
tersebut. Contohnya, pada saat kita berbicara dengan seseorang yang memiliki
kedudukan atau jabatan yang tinggi dan saat berbicara dengan seorang teman
akrab. Pasti tentunya akan sangat berbeda. Semakin formal jarak penutur
dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
v SITUASI RAGAM BAHASA DALAM BERBAGAI MACAM KEADAAN
a) Ragam Baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai
ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah,
suasana resmi, atau dalam penulisan surat resmi.
b) Ragam Cakapan (akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara
menganggap kawan bicara sebagai sesama (sama usianya), lebih muda, lebih
rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
c) Ragam Hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang
yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
d) Ragam Kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak
resmi di kalangan orang yang saling mengenal, misalnya ketika berbicara dengan
teman sebaya.
e) Ragam Resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi,
misalnya pidato kepresidenan, wawancara, ketika membawakan berita dll.
f) Ragam ilmiah adalah ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah,
misalnya ceramah, penulisan karya ilmiah dll.
g) Ragam populer adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pergaulan
sehari-hari dan dalam tulisan popular, misalnya singkatan bahasa yang sering
digunakan ketika seseorang mengirimkan sms kepada temannya.
http://rita-susanti.blogspot.com/2012/03/pengertian-ragam-bahasa-indonesia.html
0 comments:
Post a Comment